Industri Otomotif Nasional Mendapat Tambahan Pasokan Baja
Terbit : 08/18/2016 | Kat : News | 0

Industri Otomotif Nasional Mendapat Tambahan Pasokan Baja

Industri Otomotif Nasional Mendapat Tambahan Pasokan Baja

JAKARTA— PT JFE Steel Galvanizing Indonesia siap menyuplai baja untuk kebutuhan sektor industri otomotif di Indonesia. Pabrik baja tersebut sudah menyelesaikan pembangunan pabrik baja di Bekasi, Jawa Barat Pabrik yang secara resmi akan dibuka 15 September 2016.

“Kami sudah beroperasi, tetapi belum komersial. Nanti kira-kira komersial pada Oktober untuk pelanggan pembuat mobil di Indonesia, khususnya untuk mobil Jepang,” kata General Manager PT JFE Steel Galvanizing Indonesia Musfir di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016. Musfir mengatakan, material untuk memproduksi baja kebutuhan Industri otomotif saat ini masih diimpor dari Jepang.

Spesifikasi baja untuk otomotif agak rumit. “Spesifikasi dari pelanggan sangat ketat sehingga belum bisa disuplai dari lokal. Mudah-mudahan nanti ada perusahaan yang bisa menyuplai material tersebut,” katanya.

Bila material dengan spesifikasi sama sudah ada di Indonesia, JFE akan mengambil material itu dari perusahaan lokal karena diyakini lebih murah di sisi biaya logistik. “Kami menurut rencana memasok ke Daihatsu, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, dan Nissan. Jadi, masih sebatas mobil-mobil Jepang,” kata Musfir.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyatakan, pabrik JFE akan memproduksi baja untuk badan mobil yang selama ini diimpor.

“Dengan berproduksinya pabrik JFE ini, lalu nanti juga beroperasi pabrik Krakatau Nippon di Cilegon, diharapkan impor bisa tergantikan,” katanya.

Sebeluninya, secara terpisah, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacture Indonesia Masahiro Nonami mengatakan, selama ini industri otomotif masih membutuhkan impor beberapa bahan, seperti resin, karet sintetis, dan baja.

Nilai investasi pabrik itu USD 300 juta (sekitar Rp 3,94 triliun dengan mengacu pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang diterbitkan Bank Indonesia pada Selasa). Musfir menargetkan kapasitas produksi mencapai 400.000 ton per tahun. Produksi sampai akhir 2016 diperkirakan sekitar 20.000 ton.

Indonesia memproduksi sekitar 1 juta per tahun dengan kebutuhan baja 600 kilogram baja per mobil. Pemakaian baja dari pabrik tersebut akan menaikkan kandungan lokal mobil yang diproduksi pabrik di Indonesia. “Kami menyuplai langsung dari Bekasi. Selama ini, semua diimpor dari Jepang,” ujarnya. (Kompas)

Artikel Lainnya: Perlu Persiapkan Infrastruktur untuk Mobil Listrik

Related Post
Sebanyak 50% Penjualan Honda Bulan November Di Sumbang Oleh All New Honda Brio
Terbit : 19 Desember 2018

Sebanyak 50% Penjualan Honda Bulan November Di Sumbang Oleh All New Honda Brio

Jakarta, 19 Desember 2018 – All New Honda Brio menjadi produk terlaris Honda di bulan November 2018 dengan penjualan mencapai 8.152 unit, atau mencapai 51% dari total penjualan Honda di...
Tukar Tambah Mobil Honda (Trade-in)
Terbit : 26 November 2018

Tukar Tambah Mobil Honda (Trade-in)

Cara Tukar Tambah Mobil Honda  Kami melayani tukar tambah mobil honda (trade-in) dengan mobil lama milik anda (semua merk) untuk ditukar tambah dengan mobil baru Honda impian anda. Hasil penjualan...
Bulan Agustus 2016 Penjualan Honda Meningkat 85 %
Terbit : 11 September 2016

Bulan Agustus 2016 Penjualan Honda Meningkat 85 %

Penjualan Mobil Honda meningkat 85% Jakarta, 2 September 2016 – Pada bulan Agustus 2016 penjualan Mobil Honda sebesar 17.088 unit, meningkat 84% dari bulan sebelumnya sebesar 9.308 unit. Secara keseluruhan,...
0 Komentar